Jumat, 24 Februari 2017

Tentang Simbol Sebagai Media Budaya Jawa

SIMBOLISME SEBAGAI MEDIA BUDAYA JAWA

Masyarakat Jawa adalah masyarakat yang tidak bisa dilepaskan dengan simbol-simbol yang mempunyai banyak makna, sehingga memahami masyarakat Jawa hendaknya tidak memisahkan atau melepaskan bagaimana masyarakat Jawa memaknai simbol-simbol tersebut dalam kehidupan sehari-hari.[1] Bagi orang Jawa, dunia ini mengandung simbolisme, dan melalui simbol-simbol inilah seseorang merenungkan kondisi manusia dan berkomunikasi dengan Tuhan. Seperti yang tertulis dalam Serat Centhini:
”jika engkau ingin menembus realitas, masuklah kedalam simbol” (dikutip dalam Beatty 2001: 222)
Simbol berasal dari kata Yunani yakni Symbolos yang artinya tanda atau ciri yang memberitahukan hal pada seseorang.[2] Simbol atau lambang adalah suatu keadaan yang merupakan pengantara pemahaman terhadap suatu objek. Simbolisme adalah suatu paham atau ideologi yang mendasarkan diri pada simbol-simbol.
Media diartikan sebagai perantara atau penghantar. Dan budaya adalah hasil dari cipta, rasa, karsa manusia. Simbolisme sebagai media budaya Jawa adalah dimana tradisi dan tindakan orang Jawa selalu berpegang teguh pada filsafat hidupnya yang religius dan missti serta pada etika hidup yang menjunjung tinggi moral dan derajat hidup. Oleh karena itu, orang jawa memakai simbol kesatuan, kekuatan dan keluhuran.
Maksud dan tujuan simbol-simbol kebudayaan orang Jawa sepanjang sejarahnya dalam bukunya Herusatoto adalah sebagai tanda untuk memperingati suatu kejadian tertentu, agar segala peristiwa dapat diketahui oleh masyarakat segenarasinya atau masyarakat generasi-generasi berikutnya, dan sebagai media dan perantara dalam religinya.[3]
Seorang ahli filsafat dan sastra Jawa berpendapat bahwa bentuk lambang atau simbol dapat berupa:
1.       Bahasa, contohnya: perumpamaan
2.       Gerak tubuh, contohnya: tarian
3.       Suara atau bunyi, contohnya: lagu dan musik
4.       Warna dan rupa, contohnya: ukiran
Bentuk-bentuk simbolisme dalam budaya Jawa sangat dominan dalam segala hal dan dalam segala bidang. Hal ini terlihat dalam tindakan sehari-hari orang Jawa, sebagai realisasi dari pandangan dan sikap hidupnya. Bentuk-bentuk simbolis tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian, yakni:
1.       Tindakan simbolis dalam religi, ex: upacara sekaten
2.       Tindakan simbolis dalam tradisi, ex: mangan ora mangan kumpul
3.       Tindakan simbolis dalam seni


DAFTAR PUSTAKA
Beatty Andrew. 2001. VARIASI AGAMA DI JAWA; Suatu Pendekatan Antropologi. Jakarta: PT RAJAGRAFINDO PERSADA
Jurnal berjudul” SIMBOLISME DALAM BUDAYA JAWA; Telaah Karya Tekstual dalam Kajian Pengembangan Materi Bagi Diklat Penggerak Kerukunan Umat Beragama” karya Muchammad Toha
Jurnal berjudul “Simbol dalam Budaya Jawa” karya HY. Agus Murdiyastomo
http://aminhidayatcenter.blogspot.co.id/simbolisme-sebagai-idiologi-jawa.html?m=1



[1] Jurnal berjudul” SIMBOLISME DALAM BUDAYA JAWA; Telaah Karya Tekstual dalam Kajian Pengembangan Materi Bagi Diklat Penggerak Kerukunan Umat Beragama” karya Muchammad Toha
[2] Jurnal berjudul “Simbol dalam Budaya Jawa” karya HY. Agus Murdiyastomo
[3] Ibid (1)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar